Nama : Atama Rena Perdana
Kelas : 3KB01
NPM : 21110205
Bahasa memiliki peranan dan fungsi
tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat
untuk mengekspresikan diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat
integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan
sebagai alat melakukan kontrol sosial.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa
merupakan hal yang terpenting. Antara lain:
• Dalam hal penggunaan ejaan.
Ejaan merupakan penggambaran bunyi
bahasa dalam kaidah tulis menulis yang distandarisasikan yang meliputi
pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan
pemakaian tanda baca.
• Dalam hal penulisan kata.
Baik kata dasar, kata turunan,
bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
• Dalam penggunaan partikel.
Partikel lah, kah, tah ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan
partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau
pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis
serangkai, seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun,
meskipun, sekalipun.
• Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa.
Berdasarkan pemakaiannya, bahasa
memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta
lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam
tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan tak baku. Ragam
tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis tak baku.
• Dalam penulisan Singkatan dan
Akronim.
Singkatan nama orang, nama gelar,
sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H.
(Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti
satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang
terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak
diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa
gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata
atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal
huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
• Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan.
• Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan.
Penulisan kata bilangan tingkat
dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad
teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua. Kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut.
Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan
tinggi itu.
• Dalam pemakaian tanda baca.
• Dalam pemakaian tanda baca.
Pemakaian tanda titik (.), tanda
koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (;), tanda hubung (-), tanda
pisah (_), tanda petik ("), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat
atau aprostop (').
• Dalam pemakaian imbuhan, awalan,
dan akhiran.
Dalam penulisan ilmiah, selain
harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai
faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan
kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus
memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita
sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar
atau pembaca.
Peranan Bahasa Indonesia Saat Ini.
Indonesia terdiri atas berbagai
suku dan etnis dengan latar belakang bahasa yang berbeda-beda. Oleh karena itu
, diperlukan sebuah bahasa yang dapat menjadi bahasa Pemersatu, yaitu bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa
Indonesia. Kesepakatan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa di bentuk
pada saat Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Namun belakangan ini, pemakaian
bahasa Indonesia disalah artikan oleh beberapa orang-orang tertentu dengan cara
mempopulerkan bahasa Indonesia yang dicampur aduk, yaitu dengan
mengkombinasikan bahsa Indonesia dengan bahsa asing, terutama bahasa Inggris.
Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum.
Fungsi bahasa merupakan kunci untuk membuka wawasan
dan pengetahuan. Hanya dengan bahasalah kita dapat menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi. Walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan
tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Hal tersebut
mengharuskan kita menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke
dalam bahasa Indonesia.
Dengan adanya informasi ilmiah dalam bahasa Indonesia
tersebut, pasti akan ada kemajuan di bidang ilmu pengetahuan yang berarti meningkatkan
mutu bahasa indonesia sebagai bahasa ilmiah. Bahasa dipakai sebagai alat
mengungkap gagasan dan pikiran. Dengan begitu bahasa adalah alat komunikasi
sekaligus alat untuk memahami isi dari komunikasi itu sendiri. Komunikasi
antar-orang, termasuk komunikasi ilmuwan terhadap fenomena alam dan fenomena
kebudayaan.
Fungsi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi.
Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk
merumuskan kita untuk berbicara antara orang yang satu dengan yang lainnya. Dengan
komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkkan, dan ketahui kepada orang lain. Dengan komunikasi,
kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang
kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan
(bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan
(dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap
simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di
telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata
’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia
artinya kandang atau tempat. Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang
dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di
mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk
mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena
itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai
serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi.
Fungsi Bahasa Sebagai Alat Mengembangkan Ilmu Pengetahuan.
Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang
paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak
dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih
jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil
menggunakan bahasa, Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau non standar yang sangat praktis
menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan
pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan
teratur.
Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa non standar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa non standar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar